Niat Puasa Arafah Lengkap: Arab, Arti, dan Tarwiyahnya

admin tts - Saturday, 09 September 2023
Niat Puasa Arafah Lengkap: Arab, Arti, dan Tarwiyahnya
Niat Puasa Arafah Lengkap: Arab, Arti, dan Tarwiyahnya
Contents [ Buka ]

Niat Puasa Arafah Lengkap: Arab, Arti, dan Tarwiyahnya

Niat Puasa Arafah - Puasa Arafah yang tepatnya dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW setelah melakukan puasa Tarwiyyah pada hari sebelumnya yaitu 8 Dzulhijjah. Puasa sunnah Arafah memiliki banyak keutamaan bagi semua muslim yang melakukannya dan termasuk dalam kategori sunnah muakkad. Sunnah muakkad adalah puasa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh muslim yang mampu, kecuali bagi saudara muslim yang sedang melakukan ibadah haji.

Pengertian Niat Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu pada saat jama'ah haji berwukuf di Arafah.

Keutamaan yang didapatkan oleh muslim yang mengerjakan Puasa Arafah dengan ikhlas hanyalah karena Allah SWT, yaitu pengampunan dosa dari tahun yang lalu dan yang akan datang. Kata "Arafah" juga memiliki makna yang berkaitan dengan peristiwa Nabi Ibrahim AS yang pada waktu itu menerima wahyu untuk menyembelih putra kesayangannya, yaitu Nabi Isma'il. Pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim meyakini mimpi yang didapatnya meskipun sangat berat. Itulah sedikit pengertian tentang Puasa Arafah. Selanjutnya, kita akan membahas mengenai niat Puasa Arafah, jadi simak dengan baik ya teman-teman.

Bacaan Niat Puasa Arafah

Jika kita membicarakan tentang puasa, salah satu elemen penting dalam melakukannya adalah niat dalam menjalankan ibadah puasa Arafah. Karena niat merupakan elemen penting dalam melakukan puasa Arafah, maka wajib diikut sertakan dalam melaksanakannya.

Adapun bacaan niat Puasa Arafah adalah seperti berikut:

"نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى"

Latin : "Nawaitu Shouma Arofah Sunnatan Lillahi Ta'aala"

Artinya : "Saya niat berpuasa hari ini untuk melaksanakan sunnah hari Arafah karena Allah Ta'ala"

Cara membaca niat puasa Arafah adalah pada malam hari sampai menjelang waktu sholat subuh atau saat fajar terbit. Namun, penting untuk diingat bahwa niat puasa harus diikutsertakan dalam melakukan ibadah puasa, sehingga kita merasa selalu diawasi oleh Allah SWT kapan saja dan di mana saja. Hal ini akan mencegah kita melakukan sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Jangan lupa bahwa niat puasa harus dilakukan karena Allah SWT dan tidak boleh dilakukan karena ingin mencapai surga dan sebagainya. Dalam kitab Al-Hikam dijelaskan bahwa melakukan ibadah dengan niat yang bukan karena Allah SWT dan Rosul-Nya akan menyebabkan ibadah tersebut batal.

Keutamaan Puasa Arafah

Setiap sesuatu yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW pasti memiliki banyak manfaat bagi seseorang yang melaksanakannya sebagai ganjaran. Setelah kita mengetahui niat puasa Arafah, selanjutnya kita akan membahas tentang keutamaannya. Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan di dalamnya. Beberapa di antaranya adalah:

Salah satu keutamaan dari puasa Arafah adalah bahwa ini adalah amalan yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW dan tidak pernah ditinggalkan oleh beliau. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Hafsah, ia berkata: "Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, yaitu: puasa Asyura, puasa sepuluh hari bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan shalat dua rakaat sebelum shalat subuh" (HR. An Nasa'i dan Ahmad).

Dibebaskan dari api neraka

Salah satu keutamaan lain dari puasa Arafah adalah bahwa banyak hamba dibebaskan dari api neraka oleh Allah SWT. Saking istimewanya hari Arafah, hal ini juga disebutkan dalam sebuah hadis, yaitu bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka melebihi hari Arafah" (HR. Muslim).

Menghapus dosa dua tahun

Salah satu keutamaan bagi seorang hamba yang melakukan ibadah puasa Arafah adalah akan dihapuskan dosa-dosanya selama dua tahun, yaitu satu tahun sebelumnya dan satu tahun yang akan datang. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Qatadah, yaitu bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Puasa hari Arafah menutup dosa dua tahun, satu tahun yang lampau dan satu tahun yang akan datang, dan puasa Asyura menutup dosa satu tahun"

Mendapatkan Syafaat Dihari Kiamat

Keutamaan bagi seorang hamba yang melakukan ibadah puasa Arafah dengan niat ikhlas hanya karena Allah SWT dan Rosul-Nya adalah mendapatkan syafaat di hari kiamat, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis yaitu "Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafaat pada hari kiamat.

Puasa mengatakan 'Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku', Al-Qur'an pun berkata, 'Aku menghalanginya dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya.

'Rasulullah mengatakan, 'Maka keduanya akan memberikan syafaat'" (HR. Ahmad, Hakim).

Selain itu, dalam menjalankan ibadah puasa Arafah, ada beberapa amalan sunnah yang bisa dilakukan untuk menambah pahala dan ganjaran puasa seperti: shalat sunnah, berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan lain sebagainya.

Makan Sahur

Bagi seseorang yang akan berpuasa, disunnahkan untuk makan sahur sebelum waktu sholat subuh, meskipun tidak perlu banyak, cukup dengan hanya seteguk air minum saja.

Lebih utama lagi, mengakhirkan waktu sahur minimal setengah jam sebelum masuknya waktu sholat subuh.

Selain itu, mengurangi tidur dan menjaga lisan juga merupakan amalan sunnah yang dianjurkan saat berpuasa. Mengurangi tidur akan menambah pahala, sementara menjaga lisan akan menghindari dari perbuatan tercela.

Menjaga lisan saat berpuasa sangat penting karena akan menjaga pahala yang didapat dalam berpuasa.

Membaca Al-Qur'an merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Lebih utama lagi ketika sedang berpuasa, karena dengan membaca Al-Qur'an dapat menambah pahala dan juga menjaga lisan dari perbuatan tercela.

Artikel Lainnya